top of page
Cari


A Barbaric Proposal Chapter 90
[Fermos] "Gila, benar-benar gila. Dia bajingan kejam. Menipu seorang anak kecil. Bukan, itu bahkan lebih dari sekadar penipuan, lebih tepatnya adalah pengkhianatan."
Fermos yang jarang marah, meninggikan suaranya. Ia menatap Liene.
[Liene] "Aku tidak bisa membantahnya."
Kejahatan keluarga Kleinfelter tidak ada habisnya. Dengan kekuasaan yang mereka bangun, mereka menghisap kerajaan yang sekarat ini seperti lintah.
Ayah Liene menjadi raja dengan bantuan kekuatan itu. Black ber
-
6 Sep6 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 89
[Liene] "Astaga, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi..."
Untuk pertama kalinya, Nyonya Flambard mendengar cerita Nyonya Henton secara utuh. Wajah Nyonya Flambard bahkan lebih pucat daripada Nyonya Henton. Tangannya gemetar saat mengusap punggung tangan Nyonya Henton.
[Fermos] "Jadi, dia orangnya."
Orang yang selama ini mengendalikan keluarga Kleinfelter, setelah Lyndon Kleinfelter dan Laffit Kleinfelter diasingkan, adalah kepala keluarga yang bangkit dari kematia
-
5 Sep6 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 88
[Liene] "Di tempat berbahaya seperti itu? Tidak masuk akal. Pasti banyak orang di sana yang menyimpan perasaan tidak baik terhadap Nyonya."
[Black] "Itu hanya dugaan. Menurutku, tidak ada tempat lain baginya untuk pergi. Tapi jika ia benar-benar ada di kediaman Kleinfelter, kau tidak perlu khawatir. Ada Fermos di sana."
[Liene] "Nyonya Henton pernah bekerja di sana untuk waktu yang lama... mungkin ia meninggalkan sesuatu."
[Black] "Mungkin saja."
[Liene]
-
5 Sep7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 87
"Tentang keluarga Kleinfelter, Tuan. Karena upacara pernikahan sudah selesai, bagaimana jika kita mengosongkan rumah itu? Kami sudah menyita aset yang terlihat, tapi sepertinya mereka menyembunyikan satu atau dua brankas rahasia di suatu tempat."
Bukan tanpa alasan Fermos mendatangi mereka pada jam selarut ini dan melontarkan hal yang tidak perlu. Ada alasan penting di baliknya.
[Black] "Jika kau berkata begitu, berarti kita perlu untuk menggeledah rumah itu."
[Fermos] "Benar
-
5 Sep7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 86
[Liene] "Wah..."
Ada sesuatu yang terjadi saat ia sedang tidur.
[Liene] "Kapan sudah menyelesaikan semua ini?"
Kamar mandi telah dipercantik. Di kamar mandi yang tadinya hanya berisi tong air dan tempat pembuangan, kini muncul bak mandi marmer yang berkilau, seperti yang pernah ia miliki sebelumnya. Sebuah cermin besar dan alas lebar untuk meletakkan baskom air juga telah ditambahkan.
Sebuah tungku besar dipasang untuk memanaskan air secara langsung. Kelihatannya, air akan me
-
5 Sep7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 85
[Liene] "Tapi aku belum... mandi..."
Suaranya terputus-putus karena ia terus menelan ludah. Black, dari belakang Liene, melepaskan satu per satu simpul yang terbuat dari mutiara pada gaunnya.
[Black] "Tidak apa-apa. Toh kita akan mandi lagi nanti."
[Liene] "Tetap saja... kita sudah seharian berada di luar."
[Black] "Gaunmu tebal, jadi kulitmu tidak akan kotor."
Setelah melepaskan dua simpul, Black sedikit menyentuhkan hidungnya ke tengkuk Liene yang kini terlihat.
[Black] "
-
1 Sep8 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 84
Satu hal yang pasti, Putri Sharka tidak senang melihat Komandan Tiwakan menikah.
Laffit bangkit berdiri.
[Laffit] "Kapan? Sekarang?"
Melihatnya, pamannya menggelengkan kepala seolah tidak percaya.
[Paman] "Tunggu, tenanglah. Walaupun dia bilang lebih cepat lebih baik, kau tidak bisa menemui Putri Sharka dengan penampilan seperti ini. Benar, kan?"
[Laffit] "...Sialan."
Laffit mengeraskan ekspresinya, mendekati pamannya, dan mencengkeram lengannya.
[Laffit] "Ayo pergi."
[Pama
-
1 Sep7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 83
[Dieren] "Sialan, dasar manusia laknat."
Bruk! Dieren menggebrak meja dengan gelasnya. Pelayannya terkejut dan melihat sekeliling.
[Pelayan] "Yang Mulia... Mungkin ada yang mendengar."
[Dieren] "Biarkan saja. Tidak mungkin dia berpikir aku tidak akan mengumpat setelah melakukan hal seperti itu. Manusia seperti dia pasti sudah tahu dan sengaja melakukannya."
[Pelayan] "Kalau begitu... haruskah saya laporkan kepada Grand Duke?"
Karena Dieren terus saja mengumpat, pe
-
31 Agu7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 82
[Liene] "Ajaib sekali, gaunnya pas sekali di badanku."
Waktu makan malam tiba. Kedua orang yang sibuk dengan urusan masing-masing, kini bertemu di ruang makan.
Liene mengenakan gaun berwarna lilac seperti yang ia pakai beberapa waktu lalu. Kedua pelayan wanita, yang menganggap waktu ini sebagai momen terakhir sebelum Liene menjadi seorang istri, dengan apik membantunya berpakaian.
[Liene] "Saat aku mencoba gaun pengantin, Nyonya Flambard dan Nyonya Henton membawa jarum jahi
-
30 Agu7 menit membaca


A Barbaric Proposal Chapter 81
[Liene] "Ada apa?"
Liene merasakan tatapan mengintimidasi Black dan sedikit mengeratkan genggaman tangannya.
[Black] "Apa dia melakukan sesuatu kepadamu?"
Black mencondongkan kepalanya mendekat, seolah memeriksa Liene dari ujung rambut sampai ujung kaki.
[Liene] "Tidak ada apa-apa. Tapi kenapa..."
[Dieren] "Astaga. Bukankah seharusnya aku yang menanyakan kabar, bukan tunanganmu yang manis itu?"
Itu ucapan Pangeran Dieren, yang baru saja turun dari kereta dan berja
-
30 Agu7 menit membaca
bottom of page