top of page
Cari
All Post


Bastian Chapter 87
Saat persiapan selesai, kepala pelayan setia, Lovis, masuk. Dengan anggun, Lovis berjalan melalui kamar tidur, wajahnya yang termakan usia diterangi oleh senyum cerah.
Bastian, dikelilingi oleh para pelayan yang membantunya berpakaian, menoleh untuk menyambut kepala pelayan tua itu. Lencana kehormatan yang berkilauan yang menghiasi seragam biru navy-nya menangkap cahaya matahari pagi.
"Tuan, hati hamba dipenuhi dengan kegembiraan dan kebanggaan. Ibunda dan kakek Anda dari pih
-
7 Sep6 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 86
"Bastian, sekarang saatnya kita kembali," ulang Odette dengan gigih. Tidak peduli perhiasan apa yang ia coba—kalung, cincin, atau anting—tanggapannya tetap sama, tidak seperti kebanyakan wanita yang biasanya berubah, seolah-olah kerasukan, saat melihat etalase toko perhiasan.
"Bastian," suara Odette bergetar saat memanggil pria itu. Matanya melirik dengan cemas, dan jari-jari pucatnya mencengkeram erat lengan mantel Bastian.
"Bagaimana dengan yang ini?" Bastian, yang diam sej
-
7 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 85
Beberapa saat setelah Bastian pergi dan pintu terkunci dengan suara klik lembut, Odette dengan tangkas mengambil kunci emas yang tersembunyi di dalam celah sofa. Dengan pakaian seadanya, ia bergegas ke pintu kantor, menguncinya, lalu buru-buru menuju meja Bastian.
Dengan sangat hati-hati, Odette memasukkan kunci ke dalam kunci laci, memutarnya hingga terdengar suara klik yang memuaskan, menandakan laci itu telah terbuka. Menghela napas dalam-dalam, Odette menarik laci. Keputu
-
7 Sep5 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 92
[Randall] "Bukan berarti kami tidak menyambut kepulangan Lord Weroz."
Randall berbicara dengan nada tegas.
[Randall] "Perselisihan dengan para penjaga... yah, saya sudah siap untuk itu. Bagi saya pribadi, lebih baik Lord Weroz ada di sini. Wakil Komandan itu, saya tidak tahu apa yang dia makan, tapi di usianya yang matang dia punya sikap kolot... Ah, anggap saja Anda tidak pernah mendengarnya. Bagaimanapun, tidak ada bukti kuat, tapi perasaan saya tidak nyaman. Bukan terhadap
-
6 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 91
-Raja mencuri kekuatan dewa.
Apakah mungkin? Bagaimana bisa manusia mencuri air?
Tenggelam dalam pikirannya, Liene tanpa sadar mencengkeram rambutnya. Ia terkejut ketika jari Klima menyentuh keningnya.
[Liene] "Kenapa...?"
[Klima] "Ugh, a-ah... Tidak! Maksud saya, tangan saya...!"
Klima tampak lebih terkejut daripada Liene. Ia buru-buru mundur dan mengibas-ngibaskan tangannya.
[Klima] "Tangan saya hanya... Saya tidak bermaksud... hanya... hanya... karena ada kerutan..."
[Li
-
6 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 90
[Fermos] "Gila, benar-benar gila. Dia bajingan kejam. Menipu seorang anak kecil. Bukan, itu bahkan lebih dari sekadar penipuan, lebih tepatnya adalah pengkhianatan."
Fermos yang jarang marah, meninggikan suaranya. Ia menatap Liene.
[Liene] "Aku tidak bisa membantahnya."
Kejahatan keluarga Kleinfelter tidak ada habisnya. Dengan kekuasaan yang mereka bangun, mereka menghisap kerajaan yang sekarat ini seperti lintah.
Ayah Liene menjadi raja dengan bantuan kekuatan itu. Black ber
-
6 Sep6 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 89
[Liene] "Astaga, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi..."
Untuk pertama kalinya, Nyonya Flambard mendengar cerita Nyonya Henton secara utuh. Wajah Nyonya Flambard bahkan lebih pucat daripada Nyonya Henton. Tangannya gemetar saat mengusap punggung tangan Nyonya Henton.
[Fermos] "Jadi, dia orangnya."
Orang yang selama ini mengendalikan keluarga Kleinfelter, setelah Lyndon Kleinfelter dan Laffit Kleinfelter diasingkan, adalah kepala keluarga yang bangkit dari kematia
-
5 Sep6 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 88
[Liene] "Di tempat berbahaya seperti itu? Tidak masuk akal. Pasti banyak orang di sana yang menyimpan perasaan tidak baik terhadap Nyonya."
[Black] "Itu hanya dugaan. Menurutku, tidak ada tempat lain baginya untuk pergi. Tapi jika ia benar-benar ada di kediaman Kleinfelter, kau tidak perlu khawatir. Ada Fermos di sana."
[Liene] "Nyonya Henton pernah bekerja di sana untuk waktu yang lama... mungkin ia meninggalkan sesuatu."
[Black] "Mungkin saja."
[Liene]
-
5 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 87
"Tentang keluarga Kleinfelter, Tuan. Karena upacara pernikahan sudah selesai, bagaimana jika kita mengosongkan rumah itu? Kami sudah menyita aset yang terlihat, tapi sepertinya mereka menyembunyikan satu atau dua brankas rahasia di suatu tempat."
Bukan tanpa alasan Fermos mendatangi mereka pada jam selarut ini dan melontarkan hal yang tidak perlu. Ada alasan penting di baliknya.
[Black] "Jika kau berkata begitu, berarti kita perlu untuk menggeledah rumah itu."
[Fermos] "Benar
-
5 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 86
[Liene] "Wah..."
Ada sesuatu yang terjadi saat ia sedang tidur.
[Liene] "Kapan sudah menyelesaikan semua ini?"
Kamar mandi telah dipercantik. Di kamar mandi yang tadinya hanya berisi tong air dan tempat pembuangan, kini muncul bak mandi marmer yang berkilau, seperti yang pernah ia miliki sebelumnya. Sebuah cermin besar dan alas lebar untuk meletakkan baskom air juga telah ditambahkan.
Sebuah tungku besar dipasang untuk memanaskan air secara langsung. Kelihatannya, air akan me
-
5 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â
bottom of page