top of page
Cari
All Post


A Barbaric Proposal Chapter 85
[Liene] "Tapi aku belum... mandi..."
Suaranya terputus-putus karena ia terus menelan ludah. Black, dari belakang Liene, melepaskan satu per satu simpul yang terbuat dari mutiara pada gaunnya.
[Black] "Tidak apa-apa. Toh kita akan mandi lagi nanti."
[Liene] "Tetap saja... kita sudah seharian berada di luar."
[Black] "Gaunmu tebal, jadi kulitmu tidak akan kotor."
Setelah melepaskan dua simpul, Black sedikit menyentuhkan hidungnya ke tengkuk Liene yang kini terlihat.
[Black] "
-
1 Sep8 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 84
Satu hal yang pasti, Putri Sharka tidak senang melihat Komandan Tiwakan menikah.
Laffit bangkit berdiri.
[Laffit] "Kapan? Sekarang?"
Melihatnya, pamannya menggelengkan kepala seolah tidak percaya.
[Paman] "Tunggu, tenanglah. Walaupun dia bilang lebih cepat lebih baik, kau tidak bisa menemui Putri Sharka dengan penampilan seperti ini. Benar, kan?"
[Laffit] "...Sialan."
Laffit mengeraskan ekspresinya, mendekati pamannya, dan mencengkeram lengannya.
[Laffit] "Ayo pergi."
[Pama
-
1 Sep7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 83
[Dieren] "Sialan, dasar manusia laknat."
Bruk! Dieren menggebrak meja dengan gelasnya. Pelayannya terkejut dan melihat sekeliling.
[Pelayan] "Yang Mulia... Mungkin ada yang mendengar."
[Dieren] "Biarkan saja. Tidak mungkin dia berpikir aku tidak akan mengumpat setelah melakukan hal seperti itu. Manusia seperti dia pasti sudah tahu dan sengaja melakukannya."
[Pelayan] "Kalau begitu... haruskah saya laporkan kepada Grand Duke?"
Karena Dieren terus saja mengumpat, pe
-
31 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 82
[Liene] "Ajaib sekali, gaunnya pas sekali di badanku."
Waktu makan malam tiba. Kedua orang yang sibuk dengan urusan masing-masing, kini bertemu di ruang makan.
Liene mengenakan gaun berwarna lilac seperti yang ia pakai beberapa waktu lalu. Kedua pelayan wanita, yang menganggap waktu ini sebagai momen terakhir sebelum Liene menjadi seorang istri, dengan apik membantunya berpakaian.
[Liene] "Saat aku mencoba gaun pengantin, Nyonya Flambard dan Nyonya Henton membawa jarum jahi
-
30 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 81
[Liene] "Ada apa?"
Liene merasakan tatapan mengintimidasi Black dan sedikit mengeratkan genggaman tangannya.
[Black] "Apa dia melakukan sesuatu kepadamu?"
Black mencondongkan kepalanya mendekat, seolah memeriksa Liene dari ujung rambut sampai ujung kaki.
[Liene] "Tidak ada apa-apa. Tapi kenapa..."
[Dieren] "Astaga. Bukankah seharusnya aku yang menanyakan kabar, bukan tunanganmu yang manis itu?"
Itu ucapan Pangeran Dieren, yang baru saja turun dari kereta dan berja
-
30 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 80
Liene menunjuk ke arah lemari kayu mahoni yang besar dan kokoh. Lemari itu dulunya digunakan untuk menyimpan perhiasan. Setiap laci memiliki pegangan dan lubang kunci yang berbeda.
Setelah perhiasannya dijual, lemarinya menjadi kosong dan tidak perlu lagi dikunci, sampai-sampai kunci-kunci itu hanya disimpan di laci meja kerja kantornya. Namun, laci yang seharusnya kosong itu, tenyata tidak kosong.
Perhiasan yang pernah disimpan di sana kembali ke tempatnya seolah tidak pe
-
30 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 79
Black mendorong Liene yang hendak bangun dan membaringkannya lagi. Mata Liene yang tadinya sayu langsung melotot.
[Liene] "Tadi kau berkata tidak bisa melakukannya."
Liene berpikir bahwa Black menghentikan aksinya karena melepas stoking wanita ternyata lebih sulit dari yang ia duga. Kain stoking itu tipis dan lembut, sehingga mudah robek jika salah.
[Black] "Apa kau pikir aku tidak bisa melepas pakaian yang menempel di tubuhmu?"
[Liene] "Lalu... apa?"
Black tersenyum penuh a
-
29 Agu8 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 78
[Liene] "Apa kita bisa menyelesaikannya?"
Liene bertanya sambil memaksakan kelopak matanya yang lelah untuk tetap terbuka.
[Nyonya Flambard] "Saya tidak tahu..."
Nyonya Flambard, biasanya akan menyuruh Liene untuk melanjutkan sulaman tanpa kompromi, menunjukkan sisi lemahnya.
[Liene] "Ya?"
Reaksi Nyonya Flambard membuat Liene benar-benar sadar.
[Nyonya Flambard] "Saya lupa bahwa Putri sedang terluka. Saya sangat menyesal karena terburu-buru dan membuat Anda kesulitan. Kena
-
27 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 84
Napas Bastian semakin berat, intensitasnya meningkat seiring dengan kehangatan sentuhan Odette. Sensasi mereka yang meningkat dengan cepat mulai mengaburkan akal sehat. Pada akhirnya, Bastian menyerah pada kerinduannya. Ia membantu melepaskan rok Odette yang terasa menghalangi, dan kemudian menyentuh lembut blusnya. Ciuman Bastian yang penuh semangat membungkam suara Odette, bibirnya sekali lagi merasakan kelembutan bibir Odette.
Menyadari siapa, di mana, dan apa yang sedang
-
26 Agu6 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 83
Kemunculan tak terduga dari tamu yang tidak diundang mempercepat berakhirnya percakapan Bastian dengan Duke Laviere.
"Pada akhirnya, Bastian, semua ini berkat kerja kerasmu. Aku yakin kita bisa membina hubungan yang kuat ke depannya," kata Duke Laviere saat bangkit dari kursinya. Ia tidak ingin meninggalkan putrinya, yang jelas-jelas terpikat pada Bastian, dalam keadaan ketidakpastian lebih lama lagi.
Bastian berpamitan dengan sang Duke, senyum menghiasi bibirnya. Bastian han
-
26 Agu6 menit membaca
Â
Â
Â
bottom of page