top of page
Cari
All Post


A Barbaric Proposal Chapter 77
Black mendorong gulungan perkamen yang diukir dengan jarum—sehingga tulisannya tak bisa dihapus—ke depan Serquez. Serquez, yang mundur karena takut akan dipukul, terperangah melihat gulungan perkamen itu mendarat tepat di depannya.
[Burrhey] "Apa itu?"
[Black] "Apa itu?"
Black mengerutkan satu alisnya.
[Black] "Lidahmu pendek ya? Bicaralah dengan benar pada suami Putri."
Mendengarnya, Randall dengan gembira bangkit.
[Randall] "Biar saya yang memotongnya, Tuanku!
-
26 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 76
[Nyonya Flambard] "Gawat, Putri!"
Hari ini juga akan menjadi hari yang sangat sibuk. Liene bangun, mandi, berganti pakaian, sarapan bersama Black, dan mengantarnya pergi. Ia merasa sedih, bukan karena pekerjaan yang berat, tetapi karena ia harus mengurangi waktu bersamanya.
[Liene] "Ada apa, Nyonya?"
Setelah kembali ke dalam istana, Liene fokus pada pekerjaannya. Setelah Arland bergabung, penyusunan puluhan dokumen pengangkatan Black berjalan dengan baik. Di tengah suara pena
-
26 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 75
Klak, pintu terbuka. Di balik pintu, terlihat wajah Black yang kaku dan masam.
[Liene] "Lord Tiwakan!"
Melihat Black, Liene langsung memeluknya. Black memeluk Liene yang tiba-tiba berhamburan ke pelukannya.
[Liene] "Kenapa kau sangat terlambat?"
[Black] "Ada masalah yang menyebalkan. Ngomong-ngomong, kenapa kau ada di sini?"
Black tertawa pelan di telinga Liene yang menempel di bahunya. Sama seperti saat itu. Meskipun biasanya Black terlihat lebih tenang dari siapa pun, ia m
-
26 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 74
Kabar bahwa dua anggota keluarga Kleinfelter telah kehilangan nama dan diusir dari Nauk menyebar dari mulut ke mulut sepanjang malam. Rumah keluarga Kleinfelter, yang menempati lahan terbesar di Nauk, menutup pintunya rapat-rapat tanpa ada respons apa pun. Tidak ada lampu yang menyala, membuat rumah itu tampak kosong. Orang-orang bahkan berbisik-bisik, bertanya-tanya apakah seluruh keluarga telah dilenyapkan. Namun, tidak ada kabar bahwa para pekerja telah dipecat. Mungkin me
-
25 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 73
[Bangsawan] "Terlepas dari buktinya, kita tidak bisa menghukum gantung Pemimpin Dewan Agung."
Bangsawan yang menolak itu melirik para tetua lainnya, seolah meminta dukungan. Rosadel dan Elleroyden tidak membalas tatapannya, melainkan melirik Black dengan ragu. Sementara itu, Burrhey sibuk menahan rasa sakit pada pergelangan tangannya yang bengkak.
[Arland] "Untuk berjaga-jaga jika Pertemuan Dewan Agung tidak mencapai keputusan bulat, Putri Liene telah mengajukan pengampunan.
-
25 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


A Barbaric Proposal Chapter 72
Awalnya, Black mengira terjadi sesuatu yang buruk. Begitu ia turun dari kuda, Liene segera memeluknya seolah sudah menunggu sejak lama.
[Black]Â "Putri?"
Black bisa bersumpah. Ini pertama kalinya Liene secara aktif menunjukkan perasaan padanya seperti ini.
[Black]Â "Apa yang terjadi?"
[Liene]Â "Ya."
Black mencoba melepaskan pelukan Liene sedikit untuk melihat ekspresinya. Tapi Liene justru mengeratkan pelukannya dengan keras kepala.
[Black]Â "Apa yang membuatmu seperti ini?
-
24 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 82
"Aku bingung harus berbuat apa selanjutnya, karena melanjutkan jalan ini hanya akan menyebabkan lebih banyak rintangan dalam bisnis kita. Sisi baiknya, percakapan kita semakin nyaman."
Theodora Klauswitz terlihat mengambil buku musik dari rak buku tua. Ia dengan santai membolak-balik halamannya tanpa benar-benar membacanya.
Odette duduk di hadapannya, memeriksa buku musik itu sekali lagi, tangannya gemetar. Satu-satunya orang di toko itu adalah mereka berdua dan pemilik tok
-
23 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 81
"Lihat, apa yang kukatakan? Aku tahu anak itu tidak mungkin menjadi musuh kita," tawa Jeff Klauswitz bergema di seluruh kamar tidur.
Theodora meletakkan koran ke samping dan menatap suaminya dengan senyum penuh cinta. Sinar matahari yang masuk melalui tirai yang terbuka menyoroti sosoknya yang sedang beristirahat di ranjang. Meskipun ada sedikit uban di rambutnya, ia tetap pria yang menarik. Theodora kini mengerti mengapa wanita lain tertarik padanya, meskipun usianya seband
-
23 Agu7 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 80
Di dalam ruang kerja, terdengar ketukan di pintu. Bastian sejenak menghentikan panggilan teleponnya, memutar kepala sambil memegang gagang telepon. Jam di meja menunjukkan pukul 11 siang, waktu yang biasa untuk minum teh pagi di akhir pekan.
"Masuk," jawabnya, lalu segera mengangkat gagang telepon lagi. "Maaf. Silakan lanjutkan."
Setelah meminta dengan sopan agar percakapan dilanjutkan, ia bersandar di tepi meja, memberinya pemandangan luas jendela, laut, dan wilayah ayahny
-
23 Agu5 menit membaca
Â
Â
Â


Bastian Chapter 79
Mata Maria Gross melebar penuh kagum, seolah dalam sekejap, langit dan bumi telah membuka rahasia di hadapannya. Ia melirik Bastian muda di depannya, lalu menoleh ke arah dr. Kramer yang duduk di sampingnya, mendapati keterkejutan yang sama di wajah sang dokter.
Karena pekerjaannya, Bastian datang terlambat ke rumah. Ia disambut oleh ruangan yang sudah penuh dengan tamu. Di tangannya, ia memegang buket yang sangat indah. Namun, pesona buket itu segera memudar saat Maria terp
-
23 Agu6 menit membaca
Â
Â
Â
bottom of page